dc.description.abstract | Petani lokal di kampung Mokwam mengenal budidaya kopi sejak 1984, akan
tetapi masyarakat tidak merawat dan mengembangkannya, sehingga mereka
meninggalkan budidaya kopi tersebut. Akan tetapi pada saat ini mereka mulai
mengadopsinya lagi. Atribusi memegang peran penting dalam proses adopsi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk atribusi petani dan implikasi
atribusi petani lokal dalam pengambilan keputusan adopsi inovasi budidaya kopi
di mokwam area. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan
menggunakan metode wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion)
yang diperoleh dari 25 orang informan pelaku yang ditentukan secara purposive,
dan 5 informan pengamat secara purposive. Variabel penelitian dianalisis secara
kualitatif menggunakan analisis tiga tahap Miles dan Huberman, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa
Bentuk atribusi petani terhadap inovasi yang berkembang dilingkungan
masyarakat masih ada yang mempertahankan varietas kopi dari misionaris atau
tradisional (turun-temurun) dan ada juga yang sudah meninggalkan jenis inovasi
yang lama dan dalam proses peralihan ke rasionalitas instrument. Implikasi
atribusi petani sudah menerima budidaya kopi tetapi belum sepenuhnya
mengadopsinya, akan tetapi mereka yakin bahwa budidaya kopi ini memiliki
keuntungan relative, sehingga Petani menerima segala konsekuensi yang akan
diterima jika menerima budidaya kopi. | en_US |