Pemanfaatan Vermikompos (Bekas Cacing/Kascing) sebagai Pupuk Organik di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari
Abstract
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran
hewan dan atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,
berbentuk padat atau cair, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan
hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah. Vermikompos adalah kotoran cacing tanah yang mampu meningkatkan
kesehatan tanah dan status hara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap petani tentang pemanfaatan vermikompos (bekas
cacing/kascing) sebagai pupuk organik di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari.
Penyuluhan dilaksanakan di Kampung Sidomuncul dengan sasaran penyuluhan
adalah peserta Sekolah Lapang yang terdiri atas 20 orang anggota kelompok
tani yang dipilih secara sengaja. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah
pemanfaatan vermikompos sebagai pupuk organik. Media yang digunakan folder
dengan metode penyuluhan adalah pendekatan kelompok dengan ceramah,
diskusi dan demonstrasi cara. Data dikumpul menggunakan kuesioner. Analisis
data menggunakan analisis statistik deskriptif dengan kategori nilai pengetahuan
yaitu Sangat Rendah (0 – 16,25), Rendah (>16,25 – 32,5), Tinggi (>32,5 –
48,75), Sangat Tinggi (>48,75 – 65). Kategori sikap terdiri dari Tidak Setuju (10 –
17,5), Kurang Setuju (>17,5 – 25), Setuju (>25 – 32,5) dan Sangat Setuju (>32,5
– 40). Hasil kajian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan
dari rerata nilai tes awal 32,50 (Tinggi) menjadi rerata nilai tes akhir 52,00
(Sangat Tinggi) dengan persentase efektifitas peningkatan pengetahuan 60%
dengan kategori cukup efektif. Sikap meningkat dari rerata nilai tes awal 26,45
(Setuju) menjadi rerata nilai tes akhir 33,15 (Sangat Setuju).