Input Produksi Pada Sistem Pertanian Subsisten (Studi Kasus: Pemanfaatan Kebun Pekarangan Petani Lokal Arfak Di Mokwam Area)
Abstract
Injilia Afrita Inggrid Makatanging. 06.01.20.143. Input Produksi Pada Sistem
Pertanian Subsisten (Studi Kasus Pemanfaatan Kebun Pekarangan Di Mokwam
Area). Mikhael dan Yohanis Yan Makabori
Input produksi menjadi penyebab berubahnya pola subsisten dalam
penerapan budidayanya. Penelitian ini bersubyek pada petani lokal Arfak di
Mokwam Area Distrik Mokwam Kabupaten Manokwari dengan berintensi untuk
mengidentifikasi input produksi yang digunakan pada sistem pertanian subsisten
di kebun pekarangan. Penelitian ini berjenis studi kasus dengan desain
pendekatan kualitatif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan data secara
naturalistic, sistematis, realibel dan akurat terkait fenomena konkrit dan
hubungannya yang penyajiannya bersifat induktif. Metode pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara mendalam, Focus Group Discussion, observasi
langsung dan studi literasi. Informan penelitian ditetapkan sebanyak 30 orang
dengan dua kategori informan pengamat dan informan pelaku serta menggunakan
teknik purposive sampling. Variabel penelitian ini meliputi input produksi internal
dan input produksi eksternal dengan indikator jenis input, sumber input,
penggunaan input dan hasil penggunaan input. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa input produksi internal petani lokal Arfak teridentifikasi sebagai pertanian
subsisten secara perspektif yaitu suatu tatanan nilai yang dikelolah dengan
kearifan lokal masyarakat, namun mengalami perubahan pola subsisten dalam
penerapan budidayanya. Perubahan pola subsisten ini teridentifikasi disebabkan
oleh penggunaan input eksternal ditandai dengan ciri fisik komersial yaitu
penggunaan benih, pupuk dan pestisida kimia, yang disebut sebagai fenomena
akulturasi budaya luar oleh masyarakat, membuat petani memasarkan hasil
produksi di pasaran dalam rangka mendapatkan uang, namun belum sepenuhnya
berubah akibat prinsip subsistensi oleh masyarakat Arfak. Hal ini disebabkan oleh
sikap kosmopolit masyarakat yang semakin terbuka akan dunia luar serta peranan
pendatang yang pada nyatanya memerlukan strategi kebijakan pemerintah
mencegah percepatan pergeseran petani lokal Arfak dalam hal budaya pertanian
agar dapat mendorong pengembangan pertanian di Mokwam Area yang maju
tanpa meninggalkan indegeneous knowledge yang ada.